Huh.. mood lagi kacau nih..
Feel so lonely mulu...
Gara2 itu pula kmrn jadi marahan sama sang pacar.
Padahal masalahnya ga penting..
Akibatnya hari ini jadi pgn sendirian aja
Dan pgn bercerita..
Let me begin..
Siang-siang mendung,
ku langkahkan kakiku dipersenjatai dengan satu tas penuh obat anti bosan nan mujarab (berat juga..)
hanya perlu satu tempat nyaman untuk menikmati semua isi tasku dan menghilangkan penat yang bersenut-senut dikepala
akhirnya ku berlabuh di salah satu cafe di tengah kota
diapit oleh dua universitas besar
saat jam makan siang pula..
Tidak heran kalau suasananya cukup ramai.
ternyata banyak juga yang memilih untuk makan siang di cafe yang notabene cukup menguras kantong.
Aku?
cukup hanya memesan segelas iced coffee vanila.
setelah membayar dan memperoleh tempat di satu sudut yang nyaman,
kumulai membongkar isi tasku.
Buku, novel tepatnya
fiksi.. judulnya Akademos
pengarangnya seorang sarjana psikologi yang meneruskan S2-nya di jurusan filsafat.
tidak heran, novel itu begitu sarat ilmu dan filosofis.
namun hebatnya, tak ada kata bosan hinggap di otakku saat membacanya
salute! untuk sang pengarang tentunya.
Namanya?
Lebih baik tak kusebutkan... :)
Kulanjutkan membongkar
satu pak Marlboro Lights Menthol pun menyembul
tentu disertai dengan sang pacar, si korek api mungil.
kunyalakan sebatang,
kuhisap penuh penghayatan
Yah, lagi-lagi padanyalah aku melemah
Terbujuk kembali untuk menikmati tiap jengkal kepulannya
Padahal sudah tiga minggu aku berusaha tak menyapanya
Kini tersia saja semua yang lalu itu
Menthol pun mengalir deras keluar dari bibirku
Hisap...Buang...Puiih...
Terimakasih.
Kali ini cukuplah kau yang menjadi tumpahan gundahku.
Apa lagi yah benda-benda yang kubawa?
Oya, ada agenda warna-warni!
Agenda itu ku buat sendiri di awal semester yang lalu
Ia termasuk salah satu obat bosanku yang menyenangkan!
Judulnya memang agenda, tapi selain jadwal kegiatanku,
banyak juga curahan-curahan penatku disana
kadang berbentuk coretan-coretan amburadul,
kadang rapi jali dalam kata-kata yang tersusun rapi menjadi sebentuk puisi
agar tidak membosankakan, beberapa halamannya ku tempeli dengan foto-foto
atau gambar-gambar dari majalah yang aku senangi
kebetulan aku memang senang membaca dan membeli majalah
saat majalah tersebut telah menumpuk di sudut dan hampir berdebu,barulah ku ambil kembali dan ku gunting gambar-gambar menarik atau artikel-artikel bermanfaat darinya
selain itu, ada juga aneka daftar di agendaku
dari mulai daftar koleksi DVD-ku,hingga tempat-tempat nongkrong favoritku
dari mulai daftar 'things to do'hingga 'what's your movies(s) today?'
Haha..Kadang sifat rajinku memang muncul di tempat yang salah
Coba saja tengok catatan kuliahku,
mungkin yang akan kau temukan malah sepenggal dua penggal kata
yang kurangkai sedemikian rupa alih-alih tertidur di kelas
Lebih repot lagi bukan?
Membayangkan dosen kolot nan galak itu melotot saja aku sudah malas
Apalagi jika benar-benar menelan bulat omelannya akibat rasa kantukku yang ku turuti
Nah, ini dia handphone ku!
Satu lagi benda mungil hasil keajaiban teknologi yang kadang mampu menebus kelu ku
Jari jemariku pun langsung menari lincah di atas tuts-tutsnya
Sasaran sms ku kali ini adalah sahabat karibku di kota kelahiranku
Dipra.
Yah, ingatanku pun sedikit melayang kepadanya
Aku kangen!
Kangen ngobrol sama dia, ketawa-ketawa, makan bareng, jalan-jalan..
Dan terkadang membahas hal-hal serius yang tak bisa ku ceritakan pada orang lain
Dia memang seorang yang amat sangat khusus di hati dan kehidupanku.
Pertemanan kami diawali saat kami sama-sama duduk di kelas 2 SMU
Awalnya aku sebaaaaaalll.. sekali padanya
Adu mulut pun jadi makanan sehari-hari
Tapi lama-lama, jika ia tak ada, rasanya aneh
Aku justru malah kangen menghina-hina dan dihina-hinanya
Lama kelamaan kedekatan dan kekariban pun terjalin di antara kami
Kebetulan tak lama setelah kami berteman, aku putus dari pacarku
Jadi, tidak ada yang mencemburui hubungan kami
Dia?Tentu saja tidak punya gandengan..Haha..
Ini dia salah satu hal yang sering kali ku jadikan bahan celaan dan tertawaanku padanya
Dia tergolong lelaki yang akan sangat gugup dan kelu di depan perempuan yang ia suka
Lagipula, salah satu hal yang membuat ia belum pernah punya gandengan sama sekali adalah kebebasannya
Kebebasan yang menyerap di seluruh darah dan tulangnya
Ia bukanlah orang yang senang dengan komitmen
Yah, maklumlah..
Kebanyakan lelaki di zaman metroseksual ini, memang enggan berkomitmen
Betul bukan?
Hmmmmm... perjalanan persahabatan kami sempat diuji
saat aku harus melanjutkan kuliah di Bandung
Sementara ia tetap berada di Bogor dan melanjutkan kuliah disana
Saat berpisah dulu, rasanya sedih sekali
Namun lambat laun, setelah kami menemukan teman-teman dan sahabat-sahabat baru semuanya menjadi lebih mudah
Tetapi persahabatan kami tetap terjaga hingga kini
Tiada orang yang mampu menggantikan tempatnya di hatiku
Kepadanyalah aku berbalik saat badai menerpa hidupku
Ku bangun pula suatu monumen abadi untuknya di hatiku
Lho, kok jadi melankolis begini ya?
Sampai mana aku tadi?
Oya, aku sedang menulis sms untuknya
Isinya :
"Dip, tebak gw lagi dimana?! Gw lagi di Cafe!Sendirian, With a cup of coffee, a pack of Marlboro Lights Menthol, doin' my homework, and s'times dreamin.."
kutekan tombol yes
Sending message
Message Sent
Yap, sekarang tinggal menunggu balasan smsnya saja
Sementara itu, aku mengitari kepalaku ke setiap sudut di cafe ini
Cafe ini cukup nyaman dan menyenangkan untuk seorang mahasiswi sepertiku
Interiornya sederhana namun menggambarkan suatu cita rasa elegan, tidak murahan
Kursi dan bangku kayu setinggi meja makan berwarna coklat,
Diselingi dengan sofa empuk bermeja kopi yang hanya sebatas lutut,
Menjadi alternatif pilihan untuk mendaratkan pantat
Dan sekedar menyesap secangkir kopi hangat
Dindingnya di cat putih gading,
kali ini lukisan-lukisan bertema pop-art lah yang menemaninya
Setahuku, setiap bulan dekorasi yang menghias dinding itu selalu berganti
Kadang lukisan, foto, boneka barbie, bahkan kerajinan tas pun pernah terpampang disana
Cafe ini sering menjadi tempat favoritku untuk membunuh waktu
Dan sepi yang kerap kali menjadi penyakitku
Pengunjungnya kebanyakan mahasiswa atau lajang muda
yang sekedar ingin bercengkrama disana
Namun kali ini, tidak ada yang datang sendirian sepertiku...
Ya.. lagi-lagi aku harus menyesapi kembali kesepianku..Sendiri.
Sebenarnya aku benci kata itu
Namun tak kupungkiri, terkadang aku membutuhkannya.
Tapi harap dicatat!
T..E..R..K..A..D..A..N..G.....
Yah..waktu semakin merayapi tubuhku hari ini
Mungkin aku akan berhenti mengoceh untukmu
Aku hanya ingin diam,
Menyesapi Iced coffee vanila,
Menyemburkan berkepul-kepul asap Marlboro Lights Menthol,
Menunggu sms balasan dari Dipra
DIAM...
Hanya d..i...a..m....
Sepinya daku...
Wednesday, March 16, 2005Posted by Ratie at 3:25 PM |
Ada dan tiada
Tuesday, March 15, 2005Kembali,
Lamunanku hanya ditemani sebaris tipis manis yang akhirnya sama sekali tak berkuasa menyembulkan tawa
Berbatang putih nikotin gencar memulaskan gelap disana
Menyerap rekah merah, menggantinya dengan gulita
Tiada kau, tiada dia, tiada semua yang setia
Yang ada hanya seonggok benda tak bernyawa
Melingkupiku dengan kebahagiaan semu, tawa palsu
Beku...
Hatiku pun beku seiring sendu yang tak sirna karena mu, dia, dan semua yang tak pernah ada
Posted by Ratie at 3:11 PM |
Time is priceless
Saturday, March 12, 2005Adalah relung-relung batinku yang tergagap atas kenyataan
Sukar menghinggapi tiap jejak usaha yang kuhasilkan dari peluh
Gagal pun menjalin perihnya denganku...
Namun mata ini enggan menyesap semua yang terbambang
Penyangkalan demi penyangkalan melayang seolah tak puas akan takdir yang telah menggores hati
Mengoyaknya sedemikian dalam, membuat roda pemikiranku terus berputar, hanya sekedar mencari sebentuk logika atas sakit yang mendera
Hingga tibalah masa itu...
Saat butiran-butiran waktu menjawab segalanya
Memuaskan dahaga tanya di otakku
Menuntaskan daging penutup luka di hatiku
Menjelmakan ketenangan tanpa satu tanda tanya pun disisakan untuk menggelayut disana
Detik itu ku tersadar,
Waktulah yang merajaiku.
Posted by Ratie at 3:11 PM |
Free as a bird...
Thursday, March 10, 2005Bebas…
Adalah mimpi tanpa batas
Adalah harapan yang terlepas dari setiap jengkal tubuhmu
Adalah mendobrak segala rintangan dan mengukir sejarahmu sendiri
Bebas...
Tanpa penjara kata-kata
Tanpa bungkaman aturan dan doktrin-doktrin busuk
Namun tetap di jalur bernama ‘tanggung jawab’
Bebas...
Suatu hal yang membantumu meringankan beban menjalani hidup disini
Lakukan apa yang menurutmu layak kau lakukan,
Lepaskan semua getah otak dan hati yang bersarang dan merusak cerahnya harimu,
Maka kau akan merasa siap untuk terisi kembali dengan segala tetek bengek kehidupan tanpa kau muak untuk terus berkubang dan mencari arti di dalamnya
Bebas...
Satu kata yang sungguh sangat bermakna bagiku.
Tanpanya aku akan terus berada di balik tempurung bapakku, menetek di balik baju emakku, terkungkung dalam mewah dan gemerlap istana kedua orangtuaku, bahagia namun tiada kan pernah mencicipi manis dan pahit kehidupan di luar sana.
Miskin pengalaman berarti mati bagiku.
Mati... berarti hilangnya kebebasan berkehendak, berkata, dan kendali atas tubuhku
Manusia tidaklah lengkap tanpa pakaian kebebasannya
Manusia tidaklah lagi disebut manusia jika menjalankan segalanya tanpa kehendaknya
Manusia hanya menjadi mesin terprogram yang menjalankan perintah empunya.
Bebas...
Berarti terbang, hinggap dan menetap dimana kau ingin merajut mimpimu
Mimpi dan harapanmu sendiri...
Posted by Ratie at 3:06 PM |