Bangun pagi ini dan kutemukan KAMU. Kemudian berita pagi, pembunuhan lagi. Gosip selebritis, sarapan pagi, mari mandi. Masih enggan beranjak, malas.. lalu KAMU lagi. Aaahh.. mandi,mandi, byarbyurbyarbyur! Kubasuh badan, kuguyur kepala, dingin. Tapi KAMU tidak pergi. Padahal KAMU panas! Harusnya jika kuguyur kepalaku KAMU pergi!
Berangkat, selamat berdesak-desak. Kulangkahkan kaki memasuki polusi dan korupsi. Korupsi busuk, polusi sesak tapi KAMU tidak. KAMU menyenangkan, manis, baik, BAIK, sangat baik, terlalu baik.. Hatiku panas. Panas! Seperti bis sesak ini, copet dimana-mana. Terlintas lagi berita pagi. Chaos. Negeri ini chaos sampai KAMU datang lagi. Pelangi.
Tiba di depan meja. Aku butuh kopi. Pantry. Kutekan tombol pada mesin espresso dan KAMU mengalir keluar dari sana. Menyambutku ya? Terimakasih. Tak perlu repot-repot karena sebentar lagi KAMU harus pergi. Kertas-kertas, jemari yang menari di atas tuts-tuts laptop, meeting, report. Sejenak tak ada KAMU. Tunggu, itu KAMU datang lagi.
Makan siang, keluar sejenak dari gedung ber-AC untuk menyapa teriknya mentari. KAMU menemani. Selalu setia menggelayuti sel-sel otakku. Foodcourt. Tak lebih dari makanan hambar nan mahal. KAMU selalu membenci foodcourt. Huh! Kenapa KAMU lagi?? Padahal hari belum habis setengahnya. Makanmakanmakan. Tak ada rasa. Semua rasa yang kupunya tlah KAMU bawa.
Kembali ke meja. Laptop yang menyala menantangku untuk melupakan KAMU. Kembali bekerja. Kertas-kertas, jemari yang menari di atas tuts-tuts laptop, tabel-tabel, ketikketikketik, pening, pusing, aku ingin pulang, aku ingin KAMU.
Pulang, Koantas Bima kuning telah menanti untuk menelanku bulat-bulat dan memuntahkanku 15 menit kemudian. Lompat, desak, bertahan. Andai ada KAMU. Yang selalu memanjakanku. Sudah. Aku lelah dengan KAMU! Tapi serangan terbesarMU tiba seiring dengan datangnya malam. Setengah hari tadi belum ada apa-apanya.
Tiba di kamar, kuhempaskan badan kepada ranjang. Tatapanku menerawang. Langit-langit kamar yang putih berubah menjadi KAMU. Aku berbalik ke kiri. Jejeran foto-fotoku dan handai taulan. KAMU jelas ada disitu. Di salah satu foto, bahkan hanya ada aku dan KAMU. Disana KAMU merangkulku. KAMU memberikan bahu untuk kepalaku. BahuMU adalah sandaran ternyamanku. Hei, itu dulu! Ya.. aku tahu.. Berbalik ke kanan. Mataku bersirobok dengan dinding putih. Lalu disitu ada KAMU. Lagi-lagi KAMU. Namun kali ini, bibirMU begitu dekat dengan bibirku. Aku bisa mencium wangiMU. Sedikit saja berusaha, mungkin aku juga bisa menyentuhMU. MenciumMU..
SUDAH!! Hentikaan..
KAMU membuatku sedih.. Hari ini, terlalu banyak KAMU dalam otakku.. Biarkan aku sendiri... Biarkan aku selamanya tanpa KAMU. Karena kita adalah maya. KAMU pun tahu itu. Jadi untuk apa berusaha? Aku janji, aku akan baik-baik saja. Jika KAMU rindu, tataplah aku dari kejauhan. Dan jika KAMU melihat bening di sudut itu, itu untukMU. Bening itu adalah KAMU.
Mind First
1 week ago
|