Keluh dan peluh bercucur senantiasa bumi terus berputar
Mentari berpijar menyiksa bulan yang tak kuasa keluar
Hari ini adalah kemarinku yang layu
Beningnya pagi tlah lenyap digiring tari
Gerak-gerik yang menyeretku ke tebing nestapa
Dimana terkumpul seluruh gelap yang pernah ada
Ingin ku bertemu esok
Agar kebisuan ini dapat ku runtuhkan
Agar kegelapan ini kembali disapa cahaya
Namun cahaya disaat ini adalah emas permata
Seuatu yang langka dan tanpa tawa
Kapan jendela itu terbuka?
Agar ku bisa meraih keluasan yang terbentang di muka
Atau setidaknya anak tangga,
Untukku merambat ke permukaan dan menatap surga
Sehingga sirna semua gulita
Oh, wahai sang Maha
Aku hanya butuh setitik asa..
setitik asa
Monday, March 27, 2006Posted by Ratie at 10:49 AM |
Make it a day
Thursday, January 26, 2006Tadi pagi, lebih tepat disebut siang sebenarnya, gw merasa beruntung banget!
Beruntung karena gw bisa ada di Bandung, jadi mahasiswi salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia (katanyaa...), masih bisa menikmati udara segar dengan cuaca mendung yang romantis untuk yang kesekian kalinya...
Me alone, sitting and watching leaves that fallen from the tree nearby..
Headphone in my ear.. Some pop-rock music touch my head... While eating a sweet yummy chocolate.. And cold-but-nice wind all over my body.. Very chillin...
*Sigh...*
Berarti doa gw tadi malam masih di kabulkan sama yang Maha Hebat
Doa gw buat BANGUN BESOK PAGI dalam keadaan sehat wal afiat.
Dan masih bisa menikmati kota ini dengan cuaca yang sangat menyenangkan.
Bandung siang ini memang menakjubkan.
And thats enough to make "a day" for me.
Posted by Ratie at 12:23 PM |